Apa itu biostimulan? Biostimulan adalah ekstrak tanaman/hewan atau konsorsia mikroba yang mengandung senyawa bioaktif yang berspektrum luas, dimana sebagian besar senyawa tersebut belum teridentifikasi, dan berfungsi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan nutrisi dan meningkatkan toleransi terhadap stress biotik dan abiotik, serta berpengaruh terhadap hasil dan kualitas tanaman.
Biostimulan dapat juga diartikan sebagai zat tambahan/booster yang ketika diaplikasikan pada benih, tanaman, atau tempat tumbuh, dalam dosis tertentu, memiliki kemampuan untuk memodifikasi proses fisiologis tanaman, misalnya seperti pertumbuhan akar, penyerapan nutrisi. Sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan, perkembangan dan respons terhadap stres tanaman terhadap lingkungan.
Saat ini, berbagai jenis biostimulan telah dikembangkan dan digunakan di seluruh dunia. Fokus utamanya untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis.
Jenis-jenis Biostimulan
Jenis-jenis biostimulan berdasarkan sumber dan mekanisme kerjanya:
1. Biostimulan Berbasis Mikroba
Biostimulan ini meliputi bakteri, fungi, dan mikroba lainnya yang dapat meningkatkan kesehatan tanah dan memperbaiki proses biologi yang bermanfaat bagi tanaman. Contohnya adalah Rhizobium, yang membantu dalam fiksasi nitrogen pada tanaman legum, atau mikoriza, yang membentuk hubungan simbiotik dengan akar tanaman untuk meningkatkan penyerapan nutrisi.
2. Biostimulan Yang Berbasis Alga
Alga, seperti rumput laut dan ganggang hijau-biru, mengandung berbagai zat bioaktif seperti hormon pertumbuhan, asam amino, dan vitamin yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman serta memberikan ketahanan terhadap stres lingkungan.
3. Biostimulan Berbasis Senyawa Humat
Senyawa Humat adalah senyawa organik yang terbentuk dari dekomposisi sisa-sisa organik tanaman dan mikroba di tanah, berfungsi memperbaiki struktur tanah, retensi air, dan aktivitas mikroba tanah, serta membantu tanaman dalam penyerapan nutrisi.
4. Biostimulan Fitohormon
Fitohormon adalah hormon tanaman, seperti auksin, sitokinin, dan gibberellin, dapat diaplikasikan ke tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar, pembungaan, atau pembuahan.
5. Biostimulan Ekstrak Tanaman
Ekstrak dari tanaman tertentu, seperti ekstrak rumput laut, ekstrak aloe vera, atau ekstrak teh hijau, mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan respons tanaman terhadap stres lingkungan dan meningkatkan produktivitas.
6. Biostimulan Hara Mikro
Beberapa tanaman memerlukan jumlah kecil unsur hara tertentu untuk pertumbuhan optimal. Penggunaan biostimulan yang mengandung unsur hara mikro seperti besi, seng, atau mangan dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas tanaman.
Manfaat Biostimulan Untuk Tanaman
Setelah mengetahui jenis-jenis biostimulan, sekarang apakah kamu sudah lebih memahami apa itu biostimulan? Selain banyak jenisnya, ternyata biostimulan juga memiliki banyak manfaat penting—khususnya bagi pertanian, perkebunan, hortikultura dan kehutanan. Berikut ini adalah beberapa manfaat biostimulan untuk tanaman:
1. Meningkatkan Produktivitas Tanaman
Biostimulan memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mereka dapat meningkatkan pembentukan akar, perkembangan batang dan daun, serta pembungaan dan pembuahan. Melalui proses fisiologis ini, biostimulan membantu tanaman untuk mengoptimalkan potensi genetiknya secara maksimal. Sehingga dapat menghasilkan peningkatan produktivitas tanaman. Tanaman yang diberi perlakuan biostimulan seringkali memiliki pertumbuhan yang lebih cepat, ukuran yang lebih besar, dan hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak mendapat perlakuan tersebut.
2. Ketahanan Tanaman Terhadap Stres Lingkungan
Manfaat biostimulan lainnya adalah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan, misalnya kekeringan, suhu ekstrem, kelembaban rendah, atau serangan patogen. Biostimulan dapat meningkatkan produksi senyawa yang berperan dalam melawan stres, seperti antioksidan, serta meningkatkan efisiensi penggunaan air dan nutrisi oleh tanaman. Dengan demikian, tanaman yang diberi perlakuan biostimulan memiliki kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi dengan lebih baik terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
3. Mereduksi Penggunaan Bahan Kimia
Dengan meningkatkan kesehatan tanaman dan ketahanannya terhadap serangan patogen, biostimulan dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia sintetis seperti pestisida dan pupuk. Tanaman yang sehat secara alami tentunya lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga meminimalkan kebutuhan akan penggunaan pestisida. Selain itu, biostimulan juga meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi oleh tanaman, yang dapat mengurangi dosis pupuk yang diperlukan untuk mencapai hasil panen yang optimal.
4. Meningkatkan Kesehatan dan Kesuburan Tanah
Terakhir, biostimulan yang memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba tanah dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan kesuburan tanah. Tanah yang sehat dan subur memiliki kapasitas yang lebih baik untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, serta meningkatkan aerasi dan drainase tanah. Dengan demikian, penggunaan biostimulan dapat membantu mengembalikan keseimbangan biologis dan kimia tanah yang penting untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.
Demikianlah penjelasan tentang pengertian biostimulan, jenis-jenis biostimulan dan beberapa manfaat biostimulan. Sekarang, kamu sudah paham kan, apa itu biostimulan ? Jika masih bingung, langsung saja berdiskusi melalui kolom komentar di bawah ini.
Kembangkan pupuk hayati atau pupuk organik terbaik dengan jasa maklon kami! Di bawah bimbingan pakar mikrobiologi pertanian, kualitas produk Anda terjamin. Segera hubungi kami untuk info lebih lanjut.
klik disini – – – – – > Pupuk Hayati Padat & Cair
klik disini – – – – – > Pupuk Organik Cair