Pengertian dan Manfaat Trichoderma untuk Tanaman Perkebunan

Apakah kamu pernah mendengar apa itu trichoderma? Kira-kira seberapa besar peran trichoderma untuk tanaman perkebunan? Sebelum lebih jauh, perlu diketahui bahwa trichoderma merupakan genus jamur yang umumnya ditemukan di tanah dan lingkungan lainnya.

Jamur-jamur ini dikenal sebagai agen pengendali hayati yang penting dalam pertanian. Jamur jenis ini memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan jamur patogen yang jahat, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

 

Pengertian Trichoderma

Trichoderma adalah genus jamur berfilamen dari keluarga Hypocreaceae. Mereka adalah organisme bersel banyak dan merupakan salah satu kelompok jamur yang paling banyak ditemukan di berbagai lingkungan, terutama di tanah. Sampai saat ditemukan lebih dari 400 spesies Trichoderma di seluruh dunia.

Trichoderma umumnya memiliki hifa yang bercabang-cabang dan hialin (tidak berwarna). Struktur hifa ini membentuk miselium yang memungkinkan jamur untuk menyerap nutrisi dari organisme mati di sekitarnya, sehingga dikenal sebagai jamur saprofit, tetapi dapat juga tumbuh bersimbiosis dengan tanaman tertentu dan tidak berbahaya (avirulen).

Reproduksi aseksual pada Trichoderma biasanya terjadi melalui pembentukan konidiospora, yang dihasilkan di ujung hifa. Konidiospora adalah struktur reproduksi aseksual yang tersebar luas dan memungkinkan penyebaran jamur.

 

Pentingnya Trichoderma untuk Tanaman Perkebunan

Tanaman perkebunan, utamanya kelapa sawit, kakao dan kopi, sering dihadapkan pada permasalahan penyakit tular tanah yang disebabkan oleh jamur patogen (busuk akar atau busuk batang) yang menyerang tanaman dewasa, akibatnya tanaman tidak dapat berproduksi secara maksimal. Dalam hal ini, Trichoderma dikenal mampu mencegah serangan penyakit tersebut atau dikenal sebagai agen pengendalian hayati.

Apabila pupuk hayati/agensia hayati/pupuk organik/biostimulan berbasis Trichoderma diaplikasikan sejak dari pembibitan dan diberikan secara konsisten, maka serangan penyakit tular tanah dapat teratasi secara efektif.

Akibatnya para petani perkebunan dapat mengurangi penggunaan pestisida fungisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Trichoderma membantu melindungi tanaman perkebunan dari serangan penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar dalam produksi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Trichoderma juga dapat membantu mengurangi kerentanan tanaman terhadap stres lingkungan, seperti kekeringan, salinitas tanah, dan suhu ekstrem, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.

 

Manfaat Trichoderma untuk tanaman perkebunan

Trichoderma memiliki beraneka ragam manfaat bagi tanaman perkebunan, diantaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Pengendalian Penyakit Tanaman Yang Disebabkan Oleh Jamur Tular Tanah

Manfaat utama Trichoderma adalah sebagai agensia pengendalian hayati. Jamur ini menghasilkan berbagai senyawa antimikroba dan enzim yang dapat menghambat pertumbuhan jamur patogen, seperti Ganoderma, Rhizoctonia, Fusarium, dan Phytophthora, yang menyebabkan penyakit pada tanaman perkebunan.

 

2. Stimulasi Pertumbuhan Tanaman

Trichoderma dapat merangsang pertumbuhan tanaman perkebunan dengan beberapa cara. Mereka meningkatkan serapan nutrisi oleh tanaman, khususnya unsur hara yang penting bagi pertumbuhan optimal tanaman serta menghasilkan plant growth stimulator.

Trichoderma juga memicu respons pertahanan tanaman, meningkatkan toleransi terhadap stres lingkungan, dan merangsang pertumbuhan akar, daun, dan buah.

 

3. Dekomposisi Bahan Organik

Manfaat lain dari Trichoderma adalah kemampuannya mendekomposisi serasah tanaman atau bahan organik yang berselulosa, sehingga terurai menjadi kompos. Proses dekomposisi ini penting untuk meningkatkan kesuburan tanah dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman perkebunan.

 

4. Biofilmogenesis

Terakhir, Trichoderma juga dapat membentuk biofilm di permukaan akar tanaman perkebunan. Biofilm yang dihasilkan oleh Trichoderma dapat berfungsi sebagai pelindung terhadap serangan patogen tular tanah dan meningkatkan penyerapan nutrisi oleh akar tanaman. Kemampuan tersebut memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit tanaman dan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk.

 

Kelemahan Trichoderma

Meskipun Trichoderma memiliki banyak sekali manfaat untuk tanaman perkebunan, perlu diketahui juga bahwa Trichoderma memiliki beberapa kelemahan, yaitu :

 

1. Membutuhkan Waktu Yang Relatif Panjang

Proses pengendalian penyakit tanaman perkebunan oleh Trichoderma atau agensia hayati lainnya secara umum tidak selalu instan dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan dan menunjukkan efek yang signifikan.

Artinya, bahwa penggunaan Trichoderma mungkin memerlukan kesabaran dan konsistensi dalam aplikasinya agar mencapai hasil yang diinginkan.

 

2. Adanya Persaingan Dengan Organisme Lain

Trichoderma juga dapat bersaing dengan organisme lain di dalam tanah, termasuk organisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman. Persaingan ini dapat mempengaruhi kinerja Trichoderma sebagai agen pengendalian hayati, terutama jika kondisi lingkungan menguntungkan organisme lain dari pada Trichoderma.

Jumlah populasi Trichoderma yang eksisiting di tanah belum memenuhi quorum dimana Trichoderma dapat berfungsi secara maksimal. Untuk itu aplikasi Trichoderma harus terus menerus dilakukan.

 

Demikianlah penjelasan tentang Trichoderma untuk tanaman perkebunan mulai dari manfaat hingga beberapa kelemahan Trichoderma. Semoga tulisan ini bermanfaat, apabila ada informasi yang masih kurang jelas dapat kita diskusikan bersama melalui kolom komentar.

 

Percayakan produksi pupuk hayati dan pupuk organik Anda kepada kami, dibina langsung oleh pakar mikrobiologi pertanian. Hubungi kami sekarang dan wujudkan produk berkualitas.

klik disini – – – – – > Pupuk Hayati Padat & Cair
klik disini – – – – – > Pupuk Organik Cair

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *