Trichoderma, adalah nama kelompok jamur yang umumnya terdapat di tanah, dan dapat berperan sebagai pengendali penyakit yang ditularkan melalui tanah, telah menarik perhatian luas dalam dunia pertanian.
Sebagai agensia hayati, Trichoderma tidak hanya membantu mengendalikan patogen tanaman tetapi juga memiliki keunggulan lainnya, seperti mendukung pertumbuhan tanaman, memperbaiki kesuburan tanah, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap berbagai jenis stres.
Artikel ini akan menguraikan lebih detail peran Trichoderma sebagai agensi hayati dan bagaimana penerapannya dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesehatan lingkungan.
Apa Itu Trichoderma ?
Penjelasan Trichoderma sudah dijelaskan di artikel sebelumnya, silahkan Anda klik disini.
Mekanisme Kerja Trichoderma Sebagai Agensia Hayati
Trichoderma yang dikenal sebagai agensia hayati atau biokontrol beberapa penyakit tular tanah seperti Sclerotinia sp., Fusarium sp., Pythium sp., Rhizoctonia sp. Ganoderma sp. dan Rigidoporus microporus secara umum bekerja melalui tiga mekanisme, yaitu :
1. Kompetisi Terhadap Nutrisi dan Tempat Tumbuh (niche)
Trichoderma dikenal dengan jamur saprofit yang memiliki kemampuan kompetitif yang tinggi. Pertumbuhan miselia jamur ini cukup cepat, lebih cepat dari jamur patogen, sehingga efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur patogen serta memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Jamur ini juga cepat menyerap nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur patogen, sehingga jamur patogen mengalami kekurangan nutrisi dan terhambat pertumbuhannya.
2. Antibiosis
Trichoderma mampu menghambat pertumbuhan jamur patogen dengan mengeluarkan zat antibiosis, yang merupakan senyawa metabolit sekunder antimikroba, diantaranya trichomycin, chlorotrichomycin, gelatinomycin, pentaibol, alkyl pyrones, isonitril, dan lainnya. Antibiosis ini dapat menghambat perkecambahan dan reproduksi jamr pathogen, sehingga tidak dapat berkembang.
3. Mikoparasitisme
Mikoparasitisme merupakan salah satu mekanisme penting dimana Trichoderma dapat mengendalikan jamur patogen. Trichoderma dapat menjadi parasit bagi jamur-jamur penyebab penyakit seperti Phytium, Rhizoctonia, Ganoderma, Phytophthora dan lainnya. Trichoderma dapat mendegradasi dinding sel jamur patogen dengan menghasilkan enzim hidrolitik yaitu kitinase, glukanase dan protease.
4. Menginduksi Ketahanan Sistemik Tanaman
Trichoderma mampu merangsang sistem pertahanan alami tanaman, meningkatkan ketahanannya terhadap serangan patogen dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan dengan adanya Trichoderma , tanaman mampu mengatur respon ketahanannya terhadap penyakit dengan mengatur elicitor dan efektor. Elicitor Trichoderma yang diketahui mampu meningkatkan ketahanan tanaman diantaranya xilanase, selulase, sukrase, peptida anti bakteri, dan lainnya.
5. Beberapa jenis Trichoderma mampu menghasilkan siderofor, dimana siderofor ini dapat mengikat besi yang terdapat pada jamur patogen dan menghentikan pertumbuhan jamur tersebut.
Aplikasi Trichoderma Dalam Pertanian
Aplikasi Trichoderma sebagai agensia hayati untuk tanaman pangan, perkebunan, maupun hortikultura dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
1. Inokulasi Benih (seed treatment)
Cara paling efektif untuk aplikasi Trichoderma adalah dengan menginokulasi benih sebelum penanaman. Inokulasi benih dengan Trichoderma membantu melindungi tanaman sejak tahap awal pertumbuhan dari serangan patogen.
2. Aplikasi Pada Bibit Pada Saat Pindah Tanam
Aplikasi pada bibit juga dapat dilakukan pada saat bibit tersebut akan dilakukan pindah tanam. Aplikasi dapat dilakukan dengan metode pencelupan akar pada Trichoderma yang telah dilarutkan, atau diberikan pada media tanam.
3. Aplikasi Pada Tanah dan Tanaman
Trichoderma dapat diaplikasikan langsung ke tanah di sekitar perakaran baik dalam bentuk cair maupun padat, atau disemprotkan pada tanaman.
4. Pengomposan
Trichoderma juga dapat diaplikasikan melalui kompos, dimana pasa saat pembuatan kompos digunakan Trichoderma sebagai dekomposer.
Kesimpulan
• Trichoderma sebagai agensi hayati memainkan peran vital dalam mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan kemampuannya untuk mengendalikan patogen tanaman dengan berbagai mekanisme, penggunaan Trichoderma menjadi solusi yang efektif untuk mengendalikan penyakit tular tanah, sehingga penggunaan fungisida sintetis dapat dikurangi.
• Aplikasi Trichoderma sebagai agensia hayati bersifat preventif, sehingga aplikasi sedini mungkin melalui benih dan diulang kembali saat pembibitan merupakan cara yang paling efektif.
• Penggunaan Trichoderma mendukung kelestarian lingkungan dengan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis.
Kembangkan pupuk hayati atau pupuk organik terbaik dengan jasa maklon kami! Di bawah bimbingan pakar mikrobiologi pertanian, kualitas produk Anda terjamin. Segera hubungi kami untuk info lebih lanjut.
klik disini – – – – – > Pupuk Hayati Padat & Cair
klik disini – – – – – > Pupuk Organik Cair