Trichoderma, adalah kelompok jamur tanah yang dikenal dengan berbagai manfaatnya dalam pertanian, memainkan peran penting sebagai pemacu tumbuh tanaman.
Kemampuan Trichoderma untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tidak hanya didasarkan pada sifatnya sebagai agensia biokontrol, tetapi juga pada kemampuannya memodifikasi lingkungan rizosfer dan merangsang berbagai proses fisiologis tanaman.
Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana Trichoderma berfungsi sebagai pemacu tumbuh tanaman dan menguraikan mekanisme serta manfaat spesifik yang dihasilkan.
Apa Itu Trichoderma?
Penjelasan Trichoderma sudah kami sajikan di artikel sebelumnya dengan judul Pengertian dan Manfaat Trichoderma Untuk Tanaman Perkebunan.
Mekanisme Trichoderma Sebagai Pemacu Tumbuh Tanaman
Pengaruh aplikasi Trichoderma pada tanaman, selain dapat meningkatkan pertumbuhan, juga dapat memperbaiki struktur dan kondisi akar, meningkatkan perkecambahan dan viabilitas benih, serta mengefisienkan laju fotosintesis, pembungaan dan kualias hasil.
Semua proses tersebut sbgat dipengaruhi oleh adanya fitohormon dan fitoregulator yang dihasilkan oleh Trichoderma.
1. Produksi Fitohormon
Trichoderma dapat mensintesis fitohormon dan metabolit yang mempengaruhi keseimbangan fitohormon. Produksi fitohormon dan fitoregulator merupakan salah satu mekanisme yang berpengaruh terhadap kemampuan Trichoderma dalam mengkolonisasi tanah dengan cepat dan stabil, dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
Fitohormon yang dihasilkan trichoderma berperan penting dalam pertanian, sehingga meningkat minat sektor industri untuk memproduksi secara massal. Fitohormon yang dihasilkan oleh Trichoderma adalah :
• Auksin (Indole-3-Acetic Acid /IAA)
Beberapa spesies Trichoderma menghasilkan fitohormon auksin, terutam kelompok IAA yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Auksin Merangsang pemanjangan dan diferensiasi sel akar, meningkatkan volume dan panjang akar sehingga tanaman dapat menyerap lebih banyak air dan nutrisi. IAA pada konsentrasi rendah merangsang pemanjangan akar, sedangkan konsentrasi tinggi. Peningkatan pertumbuhan tanaman disebabkan oleh adanya IAA yang dihasilkan oleh spesies Trichoderma dilaporkan di banyak ditemukan pada tanaman tomat, sorgum , kacang-kacangan , gandum , dan lada.
• Gibberellin
Gibberellin (GA) adalah salah satu fitohormon utama, dimana pada konsentrasinya rendah mempengaruhi perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit, pertumbuhan akar dan pucuk tanaman, pelebaran daun dan perkembangan bunga. Aplkasi GA di bidang pertanian dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian dan hortikultura. Beberapa laporan ilmiah menunjukkan kemampuan berbagai spesies dari Trichoderma untuk mensintesis GA.
• Produksi enzim ACC-Deaminase
Peningkatan pertumbuhan tanaman juga terjadi karena kemampuan Trichoderma dalam menghasilkan enzim ACC-deaminase (ACCD), dimana enzim ini berperan dalam menurunkan kadar etilen pada tanaman. ET diproduksi oleh tanaman sebagai respons terhadap berbagai tekanan biotik dan abiotik lingkungan. Dengan adanya etilenyang tinggi dapat menghambat pemanjangan dan pertumbuhan akar, serta dapat menyebabkan menyebabkan kematian. Beberapa spesies jamur Trichoderma mempunyai kemampuan yang cukup besar dalam menghasilkan ACCD, yang berpengaruh positif terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit jagung.
2. Peningkatan Penyerapan Nutrisi
Trichoderma berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui produksi vitamin, meningkatkan kelarutan unsur hara yang terkandung dalam rhizosfer (fosfat, Fe3+, Cu2+, Mn4+, ZnO), dan melengkapi tanaman dengan unsur-unsur yang diperlukan (terutama nitrogen,fosfor, kalium, dan unsur mikro) untuk pertumbuhan.
Trichoderma membantu meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman melalui beberapa cara:
• Solubilisasi Fosfat
Fosfat (P) terdapat di dalam tanah dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman. Aplikasi Trichoderma dapat meningkatkan ketersediaan fosfat anorganik sehingga dapat diserap oleh tanaman. Hal ini terjadi karena adanya aktivitas enzim fitase, fosfatase dan pengasaman lingkungan tanah oleh produksi asam asetat, butirat, sitrat, dan fumarat. Trichoderma mengubah fosfat yang tidak larut menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman, meningkatkan ketersediaan fosfor di dalam tanah.
• Produksi Enzim Pendegradasi
Enzim seperti selulase dan protease yang dihasilkan oleh Trichoderma membantu menguraikan bahan organik di dalam tanah, melepaskan nutrisi yang terkandung di dalamnya untuk diserap oleh tanaman.
• Pengikatan Besi
Trichoderma menghasilkan siderofor, senyawa yang mengikat besi dan membuatnya lebih tersedia bagi tanaman, yang sangat penting untuk proses fotosintesis dan pembentukan klorofil.
3. Stimulasi Perkembangan Akar
Interaksi antara Trichoderma dan akar tanaman menghasilkan peningkatan perkembangan sistem perakaran, yang meliputi:
• Peningkatan Biomassa Akar
Trichoderma merangsang pertumbuhan akar sekunder dan rambut akar, meningkatkan luas permukaan akar dan kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi.
• Peningkatan Kolonisasi Rizosfer (zona perakaran)
Trichoderma membentuk hubungan simbiotik dengan akar tanaman, melindungi akar dari patogen dan meningkatkan kesehatan keseluruhan sistem perakaran.
Kesimpulan
Trichoderma sebagai pemacu tumbuh tanaman menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi pertanian. Dengan kemampuannya memproduksi fitohormon, meningkatkan penyerapan nutrisi dan merangsang perkembangan akar, Trichoderma menjadi bahan aktif yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penggunaan Trichoderma tidak hanya membantu petani meningkatkan hasil panen tetapi juga mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kembangkan pupuk hayati atau pupuk organik terbaik dengan jasa maklon kami! Di bawah bimbingan pakar mikrobiologi pertanian, kualitas produk Anda terjamin. Segera hubungi kami untuk info lebih lanjut.
klik disini – – – – – > Pupuk Hayati Padat & Cair
klik disini – – – – – > Pupuk Organik Cair