Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang apa itu pupuk hayati ? Singkatnya, pupuk hayati adalah produk biologi yang mengandung mikroba hidup dan berfungsi dengan baik.
Di Indonesia, penggunaan pupuk hayati mulai menjadi trend kekinian, terutama di beberapa kalangan petani milenial, Kesadaran akan penggunaan pupuk hayati, dapat dilihat dari beberapa gerakan membuat kompos dengan menggunakan dekomposer (salah satu jenis pupuk hayati yang berfungsi sebagai perombak bahan organik).
Sekarang, meski masih dalam skala yang masih kecil mulai banyak yang membuat kompos dari sisa-sisa makanan di rumah, atau dari limbah hijauan yang ada di sekitaran rumah. Tentu hal ini merupakan kabar baik untuk pertanian di Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri, meski dampak pupuk hayati bermanfaat sekali untuk keramahan lingkungan—pupuk hayati juga memiliki kelemahan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa keunggulan dan kekurangan dari pupuk hayati untuk pertanian di Indonesia.
Keunggulan Pupuk Hayati
Berikut ini adalah beberapa dampak pupuk hayati yang bisa dirasakan untuk pertanian di Indonesia:
1. Meningkatkan Kesuburan Tanah
Pupuk hayati memiliki peran penting untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk ini mengandung mikroba yang bermanfaat dan berfungsi sebagai fasilitator ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Apabila aplikasi pupuk hayati dilakukan secara terus menerus maka zona perakaran tanaman (rhizosfer) akan didominasi oleh mikroba yang menguntungkan, sehingga kesuburan biologi dan kesehatan tanah akan terjaga. Salah satu mikroba yang menguntungkan adalah Trichoderma.
Mikroba yang terkandung dalam pupuk hayati selain mampu menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, juga dapat mengikat N2 dari uadra, melarutkan fosfat yang terikat di tanah, membantu penyerapan fosfat, mempercepat keteersediaan kalium dari batuan penyusun tanah, serta membantu ketersediaan hara mikro di sekitar perakaran.
2. Menjaga Keseimbangan Populasi Mikroba Di Sekitar Perakaran Tanaman
Pupuk hayati dapat meningkatkan keragaman mikroba tanah dan organisme tanah lainnya. Sehingga dapat membantu mengurangi risiko kehilangan keanekaragaman hayati dan memperkuat resistensi tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Zona perakaran akan didominasi dengan mikroba yang menguntungkan dan mengurangi serangan penyakit tular tanah.
3. Terhindar dari Reduksi Pencemaran Bahan Kimia
Keunggulan pupuk hayati lainnya adalah meminimalisir penggunaan bahan kimia sintetis di lahan- lahan pertanian.
Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan berpotensi mencemari lingkungan, apabila residu dari bahan-bahan tersebut masuk ke dalam aliran tanah baik di permukaan maupun di dalam tanah. Apabila residu tersebut masuk ke dalam aliran air, akan sangat berbahaya bagi penduduk sekitar.
4. Meningkatkan produksi, Kualitas dan Ketahanan Tanaman yang berkelanjutan
Jika penggunaan pupuk hayati sudah menjadi kebiasaan di kalangan petani dan pelaku usaha pertanian lainnya, lahan-lahan pertanian di Indonesia akan semakin subur baik secara fisik, kimia maupun biologi, sehingga penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetis dapat dikurangi. Pada akhirnya selain meningkatkan produksi tentu akan meningkatkan kualitas hasil panen serta ketahanan tanaman terhadap hama penyaki, baik pada kondisi yang terkendali maupun pada kondisi cekaman lingkungan. Sehingga performa tanaman dapat menjadi lebih tangguh dan adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan yang tidak diinginkan.
Kelemahan Pupuk Hayati
1. Proses Penyediaan Unsur Hara Yang Tidak Serta Merta Lama Seperti Pupuk Kimia
Penyediaan hara yang difasilitasi oleh mikroba pada pupuk hayati tidak berlangsung secara instant, melainkan memerlukan proses, dimana proses ini memerlukan waktu yang bervariasi tergantung pada jenis pupuk hayati dan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan keadaan tanah. Akibatnya, efek pupuk hayati mungkin tidak langsung terasa atau memberikan hasil yang cepat seperti yang dicapai dengan pupuk kimia yang larut dalam air. Hal ini yang menyebabkan petani kurang yakin dengan pengaruh pupuk hayati.
Pupuk hayati tidak bisa digunakan hanya dalam satu kali musim tanam, tetapi harus terus mererus pada saat tanam, sehingga lingkungan perakaran menjadi kondusif untuk penyerapan hara.
2. Terbatasnya Jumlah Nutrisi Untuk Tanaman
Pupuk hayati memberikan nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal, terutama dalam pertanian berskala besar, karena memang tujuan memberikan pupuk hayati bukan untuk menggantikan pupuk organik dan pupuk kimia, melainkan digunakan bersama-sama sehingga dosis pupuk kimia dapat dikurangi dan kesuburan tanah semakin baik.
3. Biaya Produksi yang Relatif Besar
Produksi pupuk hayati seringkali memerlukan biaya produksi yang lebih besar, serta sumberdaya manusia yang terlatih. Bahan baku utama pupuk hayati adalah mikroba hidup, yang tentunya memerlukan penanganan yang ekstra hati-hati, yang dimulai dari pemeliharaan indukan mikroba hingga scalling up agar terhindar dari kontaminasi yang berlebihan.
4. Risiko Terkontaminasi Patogen Berbahaya Selama Proses Produksi
Jika proses produksi pupuk hayati dilakukan sembarang atau bahkan menggunakan bahan baku yang asal-asalan, maka peluang terjadinya kontaminasi sangat besar. Contohnya terkontaminasi dengan bakteri, atau jamur yang dapat merugikan tanaman atau bahkan kesehatan manusia.
5. Masa Kadaluarsa Pupuk Hayati Relatif Pendek
Masa kadaluarsa pupuk hayati antara 6 bulan sampai dengan satu tahun dan harus disimpan pada kondisi yang baik, di tempat yang tidak terpapar langsung sinar matahari. Masa kadaluarsa yang lebih lama bisa diperoleh apabila mikroba pada pupuk hayati telah dilindungi dengan bioprotektan.
Itulah beberapa pengaruh pupuk hayati untuk pertanian di Indonesia. Baik pengaruh positif maupun kelemahannya. Sekarang kamu sudah paham kan? Jika masih bingung, coba diskusikan di kolom komentar.
Kembangkan pupuk hayati atau pupuk organik terbaik dengan jasa maklon kami! Di bawah bimbingan pakar mikrobiologi pertanian, kualitas produk Anda terjamin. Segera hubungi kami untuk info lebih lanjut.
klik disini – – – – – > Pupuk Hayati Padat & Cair
klik disini – – – – – > Pupuk Organik Cair