Penjelasan Terbaik Perbedaan Pupuk Hayati dan Pupuk Organik

Sebenarnya apa sih perbedaan pupuk hayati dan pupuk organik itu? Kedua pupuk ini seringkali terdengar sama saja. Asumsi tersebut tidaklah sepenuhnya salah dan juga tidak bisa dibenarkan, sebab pupuk hayati dapat berasal dari bahan-bahan organik, sedangkan pupuk organik juga mikroba.

Kira-kira sama atau beda? Meski terdengar dan terlihat sama—ternyata keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Berikut ini adalah pembahasan lengkap seputar pupuk hayati dan pupuk organik.

 

Definisi Pupuk Hayati dan Pupuk Organik Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian no 01/2019

1. Pupuk Hayati

Pupuk Hayati adalah produk biologi aktif terdiri atas mikroba yang telah teridentifikasi sampai minimal tingkat genus dan berfungsi memfasilitasi penyediaan hara secara langsung atau tidak langsung, merombak bahan organik, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah.

 

2. Pupuk Organik

Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan, dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah, serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan/atau biologi tanah.

 

Perbedaan Pupuk Hayati Dan Pupuk Organik

Dari definisi di atas, tentunya sudah terlihat perbedaan pupuk hayati dan pupuk organik. Pada prinsipnya perbedaan antara pupuk organik dan pupuk hayati terletak pada 1) fungsi, 2) kandungan utama yang dijadikan syarat mutu, 3) bahan baku, 4) proses produksi, 5) dosis aplikasi per ha di lapang, 6) cara aplikasi di lapang, 7) harga dan 8) manfaat, seperti yang tertera pada penjelasan di bawah ini. Meski demikian, keduanya sama-sama memberikan kontribusi yang penting dalam mendukung produktivitas tanaman, menjaga kesuburan tanah yang berkelanjutan serta ramah dan aman bagi lingkungan.

 

Berikut adalah delapan parameter perbedaan pupuk hayati dan pupuk organik :

1. Fungsi

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Fasilitator ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
• Pendekomposisi bahan organik (sebagai dekomposer).
• Penghasil zat pengatur tumbuh (ZPT).
• Agensia hayati bagi penyakit tanaman.
• Sebagai bioinsektisida.
• Membantu tanaman tetap hidup pada kondisi cekaman abiotic.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Sumber makanan bagi mikroba tanah.
• Pemasok hara pada tanaman.
• Memperbaiki sifat tanah (fisik, kimia, bologi).
• Sumber hara makro dan mikro, asam organic, zpt.

 

2. Kandungan unsur utama yang dijadikan syarat mutu

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Jumlah populasi mikroba fungsional yang hidup.
• Aktivitas fungsional mikroba yang terkandung di dalam pupuk hayati.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Karbon (C).
• Hara makro primer dan sekunder : Nitogen, Fosfat, Kalium, Sulfur.
• Hara mikro : Fe, Mo, B, Cu, Zn.

 

3. Bahan Baku

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Mikroba (bakteri, jamur) yang teridentifikasi sampai minimal tingkat genus dan terseleksi secara fungsional.
• Sebagai carrier dapat berupa bahan dengan kandungan karbon tinggi, tanah liat, agromineral, limbah industri pertanian, limbah pabrik industri makanan yang bebas senyawa beracun.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Bahan organik (serasah tanaman, limbah industri pertanian).
• Kotoran hewan (sapi, kambing, kerbau, kelinci.
• Molase.

 

4. Proses produksi

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Pada tahapan persiapan mikroba memerlukan laboratorium mikrobiologi minimalis.
• Sumber daya manusia yang mumpuni.
• Proses produksi relatif lebih sulit.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Proses produksi relatif lebih mudah dan sederhana.

 

5. Dosis aplikasi per Ha

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Padat : 250 gram – 500 gram /ha.
• Cair : 5-10 L/ha.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Padat : 500 kg – 5 ton per ha (untuk pertanian organik dapat mencapai 30 ton/ha).
• Cair : 10-20L /ha.

 

6. Cara aplikasi di lapang

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Seed treatment.
• Dicelupkan pada bibit saat transplanting.
• Dicampur pupuk organik dan disebar.
• Disemprotkan pada tanah dan tanaman.
• Dikocor pada tanaman.
• Dicampurkan pada media tanam.
• Diberikan pada lubang tanam.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Diaplikaskan pada saat olah tanah.
• Dicampurkan pada media tanam.
• Disemprotkan pada tanah dan tanaman.
• Dikocor pada tanaman.
• Diberikan pada lubang tanam.

 

7. Harga/unit harga (IDR)

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Padat : Rp. 35.000 – 50.000 /50 gram.
• Cair : Rp. 50.000 – 120.000 /L.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Cair : relatif mahal Rp. 35.000 – 100.000/L.
• Padat : murah Rp. 1.500 – 3.000 /kg.

 

8. Manfaat

a. Pupuk hayati (padat dan cair) :

• Penggunaan teknologi berbiaya rendah dengan rasio keuntungan yang besar.
• Peningkatan kesuburan tanah melalui aktivitas mikroba tanah yang berkelanjutan.
• Peningkatan pertumbuhan dan hasil panen melalui peningkatan ketersediaan nutrisi dan kesuburan tanah.
• Pengurangan polusi lingkungan yang disebabkan oleh manufaktur pupuk dan penggunaan bahan kimia.
• Perbaikan kondisi dan kesehatan tanah.
• Perlindungan tanaman terhadap serangan penyakit tular tanah.
• Peningkatan ketahanan tanaman terhadap pengaruh cekaman lingkungan.
• Mengurangi kebutuhan pupuk anorganik sebesar 25–30%.
• Menghemat pemakaian energi tak terbaharukan.
• Mendorong tercapainya pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.

 

b. Pupuk organik (padat dan cair) :

• Penggunaan teknologi berbiaya rendah dengan rasio keuntungan yang besar.
• Peningkatan kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah yang berkelanjutan.
• Menyuplai hara makro dalam jumlah sedikit dan hara mikro.
• Peningkatan pertumbuhan dan hasil panen melalui peningkatan ketersediaan nutrisi dan kesuburan tanah.
• Pengurangan polusi lingkungan yang disebabkan oleh manufaktur pupuk dan penggunaan bahan kimia.
• Mengurangi kebutuhan pupuk anorganik sebesar 25–30%.
• Menghemat pemakaian energi tak terbaharukan.
• Mendorong tercapainya pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.

 

 

Memilih Antara Pupuk Hayati atau Pupuk Organik?

Sampai di sini, apakah kamu sudah mengetahui perbedaan pupuk hayati dan pupuk organik? Dari kedua pupuk tersebut, kira-kira pupuk mana yang lebih baik untuk digunakan oleh petani?

Memilih antara pupuk organik dan pupuk hayati tidak bisa sembarangan, karena akan berpengaruh terhadap tanaman yang sedang dibudidayakan.

Kedua jenis pupuk ini memiliki manfaat yang berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan spesifik tanaman, kondisi tanah, dan tujuan pertanian yang ingin dicapai.

 

Menggunakan Pupuk Organik

Pupuk organik terdiri dari bahan organik tanaman atau hewan yang telah diolah, seperti kompos, pupuk kandang, atau limbah industri pertanian dan perkebunan.

Penggunaan pupuk organik cenderung lebih banyak dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanah secara keseluruhan.

Bahan organik dalam pupuk organik membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan retensi air, dan menyediakan nutrisi yang diperlukan bagi tanaman.

Oleh karena itu, bagi petani yang fokus pada pemulihan kesuburan tanah dan peningkatan kualitas tanah, pupuk organik menjadi pilihan yang tepat.

 

Menggunakan Pupuk Hayati

Di sisi lain, pupuk hayati menonjolkan peran mikroba dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk hayati mengandung berbagai mikroba yang membantu tanaman dalam menyerap nutrisi yang diperlukan dan meningkatkan produktivitas tanaman secara keseluruhan.

Selain itu, beberapa mikroba dalam pupuk hayati juga memiliki sifat antagonis terhadap organisme patogen, membantu mengendalikan penyakit tanaman dan mengurangi penggunaan pestisida kimia.

Sehingga, bagi petani yang memprioritaskan peningkatan produktivitas tanaman dan pengendalian organisme patogen, pupuk hayati menjadi pilihan yang lebih relevan.

Hal yang perlu diingat dan sangat penting, pupuk hayati tidak untuk menggantikan pupuk organik, demikian sebaliknya. Pupuk hayati dan pupuk organik tidak untuk menggantikan pupuk kimia.

Pupuk hayati, pupuk organik dan pupuk kimia digunakan bersama-sama untuk memberikan hasil yang optimal dan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

 

Percayakan produksi pupuk hayati dan pupuk organik Anda kepada kami, dibina langsung oleh pakar mikrobiologi pertanian. Hubungi kami sekarang dan wujudkan produk berkualitas.

Maklon Pupuk Hayati – – – – – – > Pupuk Hayati Padat & Cair
Maklon Pupuk Organik – – – – – > Pupuk Organik Cair

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *